Senin, 04 November 2013

santri andap ashor (tawdu')

Santri pondok pesantren secara
keseluruhan
mempunyai
atau memiliki sifat tawadhu' yang sangat besar
terhadap gurunya terlebuh kepada pengasuh.
Dalam sifat tawadhu' ini peneliti menemukan dari beberapa bentuk penghormatan santri
sebagai rasa tawadhu'nya terhadap kyai dan
gurunya antara laina. a. Santri memiliki kebiasaan mencium tangan
kyai dan gurunya. b. Tidak menatap wajah guru
ketika berhadapan. c. Menundukkan kepala ketika berada didepan
gurunya. d. Suaranya lebih rendah ketika berbicara
dengan gurunya. e. Menggunakan bahasa yang sopan ketika
berbicara. Tetapi peneliti juga melihat bahwa ada santri
yang berani dengan gurunya, tetapi keberanian
tersebut sebatas penolakan terhadap perintah
guru yang sifatnya emosi sesaat seperti
terlihat setelah menerima ta'ziran atau
hukuman dari seorang kyai/ guru ketika ia melanggar tata tertib pondok pesantren. Pada sisi lain peneliti menemukan bahwa ada
semacam dikotomi (perbedaan) antara guru
yang mengajar mata pelajaran umum yang
berada di sekolah formal dengan guru yang
mengajar fan agama. Ini terlihat dari bentuk
penghormatan dan ketawadhu'an seorang santri terhadap guru tersebut. Santri lebih
memiliki penghormatan yang lebih terhadap
guru fan agama karena mereka lebih memiliki
ta'alluq (hubungan) yang sangat besar.Dan
begitu sebaliknya guru pada pendidikan formal
dihormati tetapi penghormatan terhadap mereka kurang karena mereka merasa kurang
memiliki ta'alluq (hubungan) terhadap guru
tersebut.